
Semua orang, karena takut pada Harun. Memutuskan bahwa imam bersalah kecuali Bahlul, ia justru menentang keputusan tersebut. Lalu ia segera pergi kepada Imam dan memberi informasi tentang kondisi saat itu. Ia meminta nasihat dan petunjuk Imam. Kemudian Imam mengatakan agar ia bertingkah layaknya orang gila
Karena kondisi tersebut (bahwa keselamatan dirinnya terancam karena menentang keputusan pengadilan rekayasa Harun), Bahlul pun akhirnya bertingkah layaknya orang gila atas perintah Imam.Dengan melakukan hal itu, ia selamat dari hukuman Harun. Sekarang, tanpa takut pada bahaya dan dengan cara melucu, Bahlul melindungi dirinya dari tirani. Ia mencerca kezaliman khalifah dan para anggota istana, dengan cara berbicara. Namun demikian, rakyat mengakui kebijaksanaan dan keistimewaannyayang luar biasa. Bahkan hingga sekarang, banyak cerita tentangnya dibawakan dalam majelis-majelis dan memberikan pelajaran-pelajaran berharga dari pendengarnya.
Menurut riwayat yang lebih populer, beberapa sahabat Imam dan teman-teman dekat beliau datang kepada beliau untuk meminta nasihat karena khalifah Harun marah pada mereka. Imam lalu menjawab dengan hanya menyebut sebuah huruf, yaitu huruf jim (ج); mereka memahaminya dan tidak bertanya lebih lanjut.
Setiap orang memahami nasihat Imam dengan cara yang berbeda. Salah seorang memaknai jim sebagai ‘jala watan’ yang berarti asingkan diri. Yang lainnya mengartikan sebagai ‘jabal’ yaitu gunung. Sementara Bahlul mengartikannya ‘jinun’ yaitu gila. Itulah cara-cara bagaiman sahabat-sahabat Imam dapat terselamatkan dari malapetaka.
Sebelum bertingkah gila, Bahlul hidup sebagai orang yang berpengaruh dan berkuasa. Tatapi setelah menjadi pengikut Imam, ia mengalihkan wajahnya dari kekuasaan dan kemegahan dunia. Pada kenyataannya ia menjadi “gila” kepada Allah SWT. Ia mengenakan pakaian yang buruk, lebih memilih tempat-tempat terpencil ketimbang di istana Harun, hidup dengan hanya memakan sepotong roti basi. Ia tidak menerima pemberian dari atau bergantung pada Harun dan orang-orang seperti Harun. Bahlul menganggap dirinya lebih baik daripada khalifah dan para anggota istana, karena jalan hidup yang ia tempuh.
Syair
Mereka yang bertabiat sebagai raja patut memperoleh penghormatan dari para penguasa kerajaan.
Ini adalah raja yang buruk, yang budaknya adalah para raja nyang agung dan berkuasa, seperti raja Jamsyid dan Khaqan.
Hari ini ia mengabaikan keindahan dunia, tetapi esok ia bahkan tak akan memandang penting surga.
Jangan lah memandang hina para pengemis ini, yang tidak memakai sepatu dari kaki-kaki mereka!
Mereka lebih berharga bagi kebijaksanaan daripada mata yang menangis karena takut pada Allah.
Seandainya Adam menjual surga seharga dua butir gandum, maka ketahuilah orang-orang inibahkan tidak akan membelinya meskipun seharga satu butir gandum.
Bahlul sungguh-sungguh mencurahkan perhatiannya kepada Allah.
Ia adalah seorang alim yang cerdas dan berbudi luhur.
Ia adalah orang yang menguasai pikiran dan tingkahlakunya
Ia berbicara dengan jawaban terbaik yang telah siap dibibirnya.
Ia membela keyakinan dan syariat.
Bahlul bertingkah gila atas perintah Imam, dikarenakan kecintaannya pada Ahlulbait, sehingga ia dapat menegakkan hak-hak mereka yang telah dilanggar.
Tak ada jalan lain bagi Bahlul untuk melindungi hidupnya. Sebagai contoh, Harun berkata pada pejabatnya, Yahya bin Khalid Barmaki, bahwa mendengar kata-kata murid Imam Ja’far Shadiq (ayah imam Musa al Khazim), hisyam bin Hikam-yang membuktikan keimanan musa al Khazim-sebagai ssesuatu yang lebih berbahaya daripada 100.000 pedang. Harun berkata, “Bahkan mengherankan bahwa Hisyam masih hidup sementara aku berkuasa.”
Harun berencana untuk membunuh Hisyam. Hisyam mendengar hal ini, sehingga ia melarikan diri dari Kufah dan bersembunyi di rumah seorang temannya. Namun kemudian ia meninggal dunia.
0 komentar:
Posting Komentar