Kejadiannya
tadi pagi, disimpang lampu lalu lintas. Saat itu.. si merah terjaga, aku dan
hondaku harus berhenti. Sambil menunggu si hijau terbangun, tak sengaja aku
melihat seorang ibu sedang di bonceng yang berpakaian baju bercorak garis hitam
putih percis kulit zebra. “Wow...manusia berkulit zebra!” gumamku dalam hati.
Aku pun merenung dan teringat diskusiku beberapa bulan yang lalu bersama dengan
siswa tentang orang-orang muqtashid. Lalu.. apa sih orang yang dinamakan
muqtashid itu??? Lah apa hubungannya dengan kulit zebra?? (bertanya bergaya kepomen)
Orang-orang
muqtashid/pertengahan adalah golongan orang yang perbuatan baiknya
sebanding dengan perbuatan buruk yang dilakukannya.
Orang
ini shalat tapi masih maksiat
Orang
ini puasa tapi masih durhaka
Orang
ini suka sedekah tapi tidak suka berhijab
Orang
ini berhijab tapi masih ghibah
Orang
ini zakat tapi masih gasak.
Andaikan
Allah berkehendak menampakkan kebaikan dan keburukkan yang manusia lakukan di
muka bumi ini melalui warna kulitnya. Pastilah, Orang muqtashid berkulit
hitam- putih bak zebra. Tentunya karena perbuatannya sebanding dengan kejahatan
yang dilakukannya. Sementara bagi orang yang berkulit putih pastilah termasuk
orang yang akan masuk surga karena mereka suka berlomba-lomba dalam kebaikan
dan tentu celakalah bagi orang yang berkulit hitam, karena perbuatan jahatnya
yang dzolim dan konsekuen itu.
Alhamdulillah,
hal diatas tidak terjadi karena karunia dan kasih sayang Allah kepada manusia.
Allah tidak tampakkan dosa dan pahala manusia di dunia ini. Allah akan
tampakkan hasil perbuatan manusia di hari pembalasan nanti.
Jadii..berkulit
apakah Anda???...
Allah
SWt berfirman dalam QS Al Faatir 35:32:
ثُمَّ
أَوْرَثْنَا ٱلْكِتَـٰبَ ٱلَّذِينَ ٱصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ
ظَالِمٌۭ لِّنَفْسِهِۦ وَمِنْهُم
مُّقْتَصِدٌۭ وَمِنْهُمْ
سَابِقٌۢ بِٱلْخَيْرَٰتِ
بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَضْلُ ٱلْكَبِيرُ [٣٥:٣٢]
Kemudian Kitab itu Kami wariskan
kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara
mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang
pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan
dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.
Wallahu a’lamu bis shawwab
Oleh: Teguh Abu Mumtaz
0 komentar:
Posting Komentar