Rabu, 25 Maret 2015

Kebahagian dan kesempurnaan

🌍 BimbinganIslam.com
Rabu, 5 Jumadil Akhir 1436 H / 25 Maret 2015 M
👤 Ustadz Firanda Andirja, MA
📝 Materi Tematik
▶ Kebahagiaan dan Kesempurnaan
⬇ Download Audio :
https://www.dropbox.com/s/r17s2nv4j1x7byj/Kebahagiaan%20%26%20kesempurnaan.mp3?dl=0
📺 Video Source :
http://youtu.be/XQwYxhJfDzw
-----------------------------------
KEBAHAGIAAN DAN KESEMPURNAAN

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله

Ikhwanī rahimakumullāh, saudara-saudaraku yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'āla...

Janganlah anda pernah mengharap kesempurnaan didunia ini. Kenapa?

Karena barangsiapa yang mengharapkan kesempurnaan diatas muka bumi ini maka dia tidak akan pernah bahagia, karena dia akan mengharapkan sesuatu yang mustahil (sesuatu yang tidak mungkin dia raih).

Diantara hikmah Allāh Subhānahu wa Ta'āla adalah Allāh menciptakan semua yang ada di atas muka bumi ini tidak ada yang sempurna, termasuk kenikmatan-kenikmatan yang Allāh sediakan bagi hamba-hambaNya diatas muka bumi ini, apa saja pasti terkontaminasi dengan hal-hal yang mengurangi kesempurnaan kenikmatan tersebut.

Selain kenikmatan yang tidak sempurna, juga terbatas tidak abadi.

Oleh karenanya Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman dalam Al-Qurān :

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا ۖ وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ ۚ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

"Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu." (Al-Hadīd 20)

Sebagaimana kita lihat tumbuh-tumbuhan hijau yang terkena air hujan maka nampaklah indah dengan warna hijaunya tersebut yang menjadikan para penanam menjadi senang memandang.

Akan tetapi apa hakikatnya?

Kemudian rusaklah tumbuhan tersebut, berubah menjadi warna kuning dan akhirnya kering dan hancurlah tumbuhan tersebut.

Itulah hakikat daripada kenikmatan dunia.

Oleh karenanya kalau kita renungkan bahwa segala kenikmatan yang ada di atas muka bumi ini tidak ada yang sempurna.

Contohnya masalah makanan;
√ Ada makanan yang lezat, seperti kepiting, cumi, udang. Ternyata makanan ini Allāh ciptakan lezat tapi tidak sempurna; itu mengandung kolesterol yang tinggi sehingga tidak setiap orang bisa makan sebanyak-banyaknya.

√ Contoh lain yaitu buah durian. Allāh ciptakan buah durian dalam kulit yang banyak duriny, sulit untuk mengambil dan membukanya. Dan tidak mungkin juga kita makan sepuasnya karena kesehatan kita bisa terganggu.

√ Contoh lain khamr, khamr rasanya lezat sehingga banyak yang minum khamr. Akan tetapi kelezatan khamr tersebut menyebabkan hal yang tidak enak seperti kepala pening, perut sakit dan lainnya.

Berbeda dengan kenikmatan-kenikmatan yang ada disurga.

Oleh karena itu, diantara hikmah menjadikan tidak ada yang sempurna di atas muka bumi ini adalah agar setiap mu'min senantiasa rindu untuk mencari kesempurnaan dan dia tidak akan memperoleh kesempurnaan kenikmatan kecuali di akhirat kelak.

Dia akan mendapatkan kenikmatan sempurna yang telah Allāh sediakan;
· Khamr ada tetapi tanpa menyebabkan mabuk dan sakit pening.
· Buah-buahan tanpa ada musim, senantiasa ada, tidak perlu kita manjat pohon untuk mengambilnya karena mudah untuk diraih.
· Bidadari yang penuh dengan kesempurnaan.

Tatkala kita sadar akan hal ini maka hati kita senantiasa rindu untuk menuju surga Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Barangsiapa yang mengharap kesempurnaan dia atas muka bumi maka dia tidak akan pernah bahagia.

Lalu bagaimana sikap kita menghadapi kenikmatan yang tidak akan pernah sempurna ini?

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam sejak dahulu telah memberikan jalan yany baik agar kita bisa menikmati kenikmatan yang tidak sempurna tersebut.

Diantara sabda Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam :

لا يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ

"Janganlah seorang suami mu'min membenci istrinya yang mu'minah, jika dia membenci suatu perangai/akhlaq dari istrinya maka dia akan ridha/senang dengan perangai yang lain dari istrinya."

Ini sabda Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam yang luar biasa.

Meskipun berbicara khusus tentang istri tetapi ini merupakan kaidah yang umum bahwasanya jika kita membenci salah satu perangai istri kita maka ingatlah masih ada kebaikan-kebaikannya yang lain.

Dan ingatlah tatkala seseorang mensetting pola pikirnya dengan tidak melupakan kebaikan-kebaikan istrinya maka dia tidak akan benci kepada istrinya.

Dia tahu bahwasanya tidak ada kenikmatan yang sempurna, istrinya pun tidak akan pernah sempurna. Kalau dia mengharapkan istri yang sempurna maka tidak akan dia peroleh.

Oleh karenanya Syaik Bin Bāz sering ditanya oleh orang yang mengeluhkan istrinya, maka kata Beliau: "Bidadari itu disurga, kalau ingin istri yang sempurna ada disurga."

Didunia tidak ada yang sempurna, kalau engkau mengharapkan kesempurnaan didunia maka engkau tidak akan pernah bahagia.

Seseorang yang merenungkan hal ini kemudian mengambil ajaran Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam bahwa tidak ada yang sempurna dan harus memandang yang positif (jangan sampai ada yang negatif menjadikan lupa akan kebaikan yang ada), maka orang ini tidak akan pernah bahagia.

Sebagai contoh;
❶ Seorang yang berguru kepada seorang ustadz.

Jika ustadz nya ini seorang yang sempurna, tidak pernah berdosa, tidak pernah menyelisi perkataannya maka dia tidak akan mendapatkan seorang ustadz (guru) dimanapun dia cari di atas muka bumi maka tidak akan dia dapatkan.

Karena tidak ada yang ma'shum, tidak akan mendapatkan guru kalau caranya demikian. Dan dia senantiasa akan gelisah dan protes "Kenapa ustadz fulan demikian", dia sendiri menyusahkan hatinya karena dia mengharapkan kesempurnaan.

Bagaimana cara agar dia bahagia?

Harus dirubah settingan pola pikirnya.

Dia harus menyadari bahwa tidak ada ustadz yang sempurna dan pasti melakukan kesalahan. Yang penting ustadz tersebut masih dominan kebaikannya dan secara umum ustadz itu baik maka belajarlah dari ustadz tersebut.

❷ Contoh lain, seorang yang mencari sahabat yang sempurn.

Maka tidak akan dia dapatkan, namanya sahabat pasti ada kesalahan yang dia lakukan.

Oleh karenanya Syaikh Albani rahimahullāh sering menyampaikan suatu syair:

ﺗُﺮِﻳْﺪُ ﺻَﺎﺣِﺒًﺎ ﻻَ ﻋَﻴْﺐَ ﻓِﻴْﻪِ..؟
ﻓَﻬَﻞِ ﺍﻟْﻌُﻮْﺩُ ﻳَﻔُﻮْﺡُ ﺑِﻼَ ﺩُﺧَﺎﻥِ..؟

"Kau inginkan seorang sahabat yang tidak ada aibnya? (maka mustahil)
"Apakah engkau berharap kayu gaharu harum tanpa ada asapnya?"

Oleh karenanya jika engkau memiliki seorang sahabat yang secara dominan dia adalah sahabat yang baik tapi terkadang menyelisihi janji, lupa dan tidak membantu saat kita butuhkan maka terimalah dia, demikian sahabat yang ada didunia.

Kalau ingin cari kesempurnaan maka tempatnya di akhirat.

❸ Contoh lain yang seorang menyekolahkan anaknya di pondok.

Dia ingin pondok tersebut menciptakan anaknya menjadi seorang santri yang luar biasa dan tidak ada kekurangannya, atau pondok tersebut pelayananya kurang.

Seharusnya dia tahu bahwa tidak ada yang sempurna. Sebuah pondok, tatkala berusaha memberikan pengajaran kepada santrinya maka tidak akan sempurna, pasti ada kekurangannya (guru, pelayanan dan muamalahnya kurang bagus, dan lain-lain).

Selama anaknya belajar di pondok itu dan hafalan bertambah, akhlaqnya berubah menjadi lebih baik maka dia harus menerima dan merubah pola pikirnya bahwa tidak ada pondok yang sempurna.

❹ Begitu juga misalnya seorang yang bekerja dikantor.

Jika dia berharap kesempurnaan dikantornya, ingin bosnya yang sempurna dan pekerjaannya sempurna maka dia tidak akan pernah bisa bahagia.

❺ Demikian juga dalam hal dakw

ah.

Seseorang tatkala berdakwah, dia ingin dakwahnya sempurna, tidak ada kekurangan dan lika-liku dakwah, ingin dakwahnya senantiasa mulus dan tidak ada gangguan maka mustahil akan dia raih.

Oleh karenanya, sejak sekarang marilah kita rubah settingan pola pikir kita, jangan pernah kita berharap kesempurnaan.

Kapan anda mengharap kesempurnaan maka anda tidak akan pernah bahagia dan puas karena anda mengharapkan suatu kemustahilan.

Ingatlah bahwasanya kesempurnaan menanti kita di akhirat, Allāh yang menyediaka. Dan sengaja menjadikan kenikmatan dunia tidak sempurna agar setiap mu'min merasa rindu untuk meraih kesempurnaan di akhirat kelak.

والله تعالى  أعلم بالصواب
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

______________________________
⬇ Donasi Pengembangan Dakwah
Group Bimbingan Islam
Bank Mandiri Syariah
No. Rek : 7103000507
A.N : YPWA Bimbingan Islam
Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004

📝 Saran atau Kritik silahkan sampaikan kepada kami melalui link berikut:
🌐http://www.bimbinganislam.com/kritikdansaran

Jadilah dai dengan harta Anda

🌍 BimbinganIslam.com
Rabu, 20 Jumadil Awwal 1436 H / 11 Maret 2015 M
👤 Ustadz Firanda Andirja, MA
📝 Materi Tematik | Jadilah Da'i Dengan Harta Anda
📺 Video Source :
https://www.youtube.com/watch?v=zYbjXQkQj-o
⬇Download Audio
https://www.dropbox.com/s/3jq2q6z4wncbvag/27.%20Jadilah%20Dai%20dengan%20Harta%20anda.mp3?dl=0
-----------------------------------

JADILAH DA'I DENGAN HARTA ANDA

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

Rasulullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda dalam haditsnya:

لا حَسَدَ إِلا فِي اثْنَيْنِ. رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالا فَسَلَّطَهُ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي حَقٍّ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ حِكْمَةً فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا
 
Tidak ada hasad kecuali pada 2 orang:

① Seseorang yang Allah berikan harta kemudian dia salurkan harta tersebut untuk perkara-perkara yang benar

② Seseorang yang Allah berikan kepada dia hikmah (ilmu) maka dia berhukum dengan ilmu tersebut dan dia mengajarkan ilmu tersebut.

Inilah 2 orang yang berhak kita cemburui.

Ada apa gerangan dengan orang tersebut?

Dua orang ini kalau kita perhatikan adalah 2 komponen penting dalam dakwah.

Dakwah membutuhkan 2 model manusia, yaitu:

❶ manusia yang berilmu yang kemudian menyampaikan dakwahnya

❷ manusia yang memiliki harta sebagai donasi untuk menyokong harta tersebut.

Oleh karenanya lihatlah Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam diawal dakwahnya, Allah mentakdirkan Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam menikah dengan seorang wanita yang kaya raya.

Dialah Khadijah radhiyallāhu Ta'āla 'anhā yang dengan harta Khadijah tersebut digunakan seluruhnya untuk menyokong dakwah suaminya Rasulullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Dan juga dengan takdir Allāh Subhānahu wa Ta'āla, Allāh menjadikan orang dewasa yang pertama kali masuk Islam adalah Abu Bakr radhiyallāhu Ta'āla 'anhu, diapun seorang yang kaya raya.

Oleh karenanya harta Abu Bakr sangat bermanfaat dizaman Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Oleh karenanya Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan:

"Tidak ada manfaat yang diberikan sebagaimana manfaatnya harta Abu Bakr radhiyallāhu Ta'āla 'anhu."

Abu Bakr, dialah yang telah membebaskan budak-budak yang masuk Islam ketika mereka disiksa, seperti Bilal bin Rabah ketika disiksa oleh Umayyah bin Khallaf.

Rasulullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam ketika itu tidak mampu membebaskan Bilal, yang mampu membebaskan Bilal tatkala itu adalah Abu Bakr radhiyallāhu Ta'āla 'anhu.

Dengan hartanya dia infaqkan untuk membebaskan Bilal dari perbudakan yang dia rasakan.

Sampai-sampai ayah dari Abu Bakr mengatakan:

"Wahai Abu Bakr, kalau engkau hendak membebaskan budak maka pilihlah budak-budak yang kuat, jangan ku bebaskan budak-budak yang lemah."

Tapi kata Abu Bakr :

"Aku ingin mengharap wajah Allāh Subhānahu wa Ta'āla."

Karenanya, donasi dalam berdakwah adalah perkara yang sangat penting. Dengan adanya 2 komponen ini maka berjalanlah dakwah.

Bahkan terkadang seorang da'i cemburu kepada harta karena yang bersusah payah untuk menyampaikan ilmu, yang berhadapan langsung dengan masyarakat, yang terkadang dicerca dan dicela.

Sementara pemilik harta, terkadang dia hanya duduk dirumahnya.

Dia hanya menyalurkan hartanya sebagai donasi untuk dakwah.

Tatkala ternyata ada orang-orang yang berhasil didakwahi oleh sang da'i maka pahalanya mengalir kepada sang da'i dan juga mengalir kepada pemilik harta tersebut yang telah memberi donasi dalam dakwah.

Padahal yang bersusah payah adalah sang da'i, yang berjalan jauh, yang berhadapan dengan masyarakat, dicerca, dimaki, dikatakan bodoh, dituduh dengan tuduhan yang tidak-tidak adalah sang da'i, bukan pemilik harta.

Tapi pahalanya mengalir kepada sang da'i dan juga mengalir kepada pemilik harta yang dia mungkin, tatkala sang da'i sedang bersusah payah, dia (pemilik harta) sedang duduk dan bercanda dengan anak & istrinya namun pahala terus mengalir.

Oleh karenanya, anda yang diberikan kelebihan harta oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla, jadilah anda seorang da'i.

Bukan dengan ilmu, tapi dengan harta. Anda jug bisa berperan sebagai seorang da'i.

Jangan meremehkan diri anda, ingat tadi Rasulullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menyamakan antara 2 orang ini (tidak ada hasad kecuali pada 2 orang ini, yang berilmu dan berharta).

Jika keduanya dimanfaatkan untuk dakwah maka ini 2 orang yang sangat mulia disisi Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Dan jangan khawatir, harta anda akan diganti oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Dalam hadits disebutkan:

أَنْفِقْ يَا ابْنَ آدَمَ أُنْفِقْ عَلَيْك.

"Wahai Bani Ādam, berinfaqlah, Allāh akan ganti infaqmu hartamu."

Ini hadits umum berkaitan dengan infaq dalam segala perkara.

Barangsiapa berinfaq maka akan diganti oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Bagaimana lagi dengan berinfaq dijalan Allāh Subhānahu wa Ta'āla, disuatu amalan yang sangat dicintai oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla, yang Allāh berfirman:

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّن دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ (33)

"Dan perkataan siapa yang lebih indah daripada menyeru dijalan Allāh Subhānahu wa Ta'āla, dan perkataan siapa yang lebih baik daripada orang yang berdakwah dijalan Allāh Subhānahu wa Ta'āla."

(Fushilat 33)

Infaq yang anda keluarkan pada tempatnya (dakwah), menyeru manusia untuk mengagungkan Allāh Subhānahu wa Ta'āla, mengingat akhirat, mengingatkan bahwa dunia ini hanya sementara.

Ini adalah perkataan yang sangat indah.

Maka, kami para da'i membutuhkan partisipasi saudara-saudara kami sekalian yang diberikan kelebihan harta oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Jadilah anda seorang da'i dengan harta yang diberikan Allāh kepada anda, niscaya anda diberkahi dan dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla dunia dan akhirat.

Dan ingatlah betapa banyak pahala yang akan mengalir kepada anda karena sebab harta anda tersebut.

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
___________________________________
⬇ Donasi Pengembangan Dakwah
Group Bimbingan Islam
Bank Mandiri Syariah
No. Rek : 7103000507
A.N : YPWA Bimbingan Islam
Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004

📝 Saran atau Kritik silahkan sampaikan kepada kami melalui link berikut:
🌐http://www.bimbinganislam.com/kritikdansaran

Selasa, 10 Maret 2015

Mengenal Allah sebagai sang pencipta

🌍 BimbinganIslam.com
Selasa , 19 Jumadil Awwal 1436 H / 10 Maret 2015 M
👤 Ustadz Abdullāh Roy , MA
📗 Silsilah Mengenal Allâh Ta'ala
🔊 Halaqoh 2 | Mengenal Allāh Sebagai Pencipta
▶ Link Download Audio :
https://www.dropbox.com/s/4lic11rj9gn2w77/halaqoh2%20mengenal%20Allah%20sebagai%20pencipta.mp3?dl=0
-----------------------------------

MENGENAL ALLAH  SEBAGAI PENCIPTA

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Allâh 'Azza wa Jalla adalah Dzat Yang Maha Pencipta, menciptakan dari sesuatu yang tidak ada menjadi ada.

Dialah Allāh, yang telah menciptakan langit, bumi, manusia & seluruh alam semesta.

Allâh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:

ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ

"Itu adalah Allāh Rabb kalian yang telah menciptakan segala sesuatu."

(QS. Ghafir : 62)

Dialah Allāh Al Khāliq, yang Maha Pencipta, sedangkan selain Allah adalah makhluq yang diciptakan.

Mereka tidak bisa mencipta meskipun diagung-agungkan dan disembah oleh manusia.
Allâh Subhānahu wa Ta'āla berfirman :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوا لَهُ ۚ إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَنْ يَخْلُقُوا ذُبَابًا وَلَوِ اجْتَمَعُوا لَهُ ۖ.

"Wahai manusia, telah dibuat perumpamaan bagi kalian maka hendaklah kalian mendengarnya, sesungguhnya segala sesembahan yang kalian sembah selain Allāh, tidak akan bisa menciptakan seekor lalat, meskipun mereka bersatu padu untuk membuat seekor lalat tersebut."

(QS. Al-Hajj : 73)

Berkumpul saja mereka tidak mampu untuk mencipta.

Bagaimana dengan sendirian?

Menciptakan seekor lalat yang sedemikian sederhananya susunan tubuhnya, mereka tidak mampu.

Maka bagaimana mereka bisa menciptakan makhluq yang lebih rumit.

Seorang muslim wajib hanya meyakini bahwasanya Allāh adalah satu-satunya pencipta & tidak ada yang mencipta selain Allāh .

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh yang ke-2 ini & sampai bertemu pada halaqoh selanjutnya.

وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين

Saudaramu,
Abdullah Roy
Di kota Al Madinah
___________________________________
⬇ Donasi Pengembangan Dakwah
Group Bimbingan Islam
Bank Mandiri Syariah
No. Rek : 7103000507
A.N : YPWA Bimbingan Islam
Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004

📝 Saran atau Kritik silahkan sampaikan kepada kami melalui link berikut:
🌐http://www.bimbinganislam.com/kritikdansaran

Senin, 09 Maret 2015

Engkau adalah milik harta, jika...

🌍 BimbinganIslam.com
Senin, 18 Jumadil Awwal 1436 H / 9 Maret 2015 M
👤 Ustadz Firanda Andirja, MA
📝 Materi Tematik | Engkau adalah Milik Harta, Jika ...
▶ Link Download Audio : https://www.dropbox.com/s/hjrudsrpunca8iw/Engkau%20adalah%20milik%20Harta.mp3?dl=0
📺 Video Source : https://www.youtube.com/watch?v=aqlgHzEFEFc
-----------------------------------

ENGKAU ADALAH MILIK HARTA, JIKA...

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله

Seorang penyair berkata:

أنت للمال إذا أمسكته، وإذا أنفقته فالمال لك

"Sesungguhnya engkau adalah milik harta jika engkau menahan harta tersebut. Dan harta menjadi milikmu tatkala engkau menginfakkan harta tersebut."

Dan ini benar bahwasanya jika seorang dia mencari harta yang banyak, sementara tidak dia infaqkan maka sesungguhnya dialah milik harta.

Kenapa?

Karena dia bekerja keras untuk mencari harta tersebut, dia tunduk kepada harta tersebut sementara harta tersebut bukan miliknya.

Rasulullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam pernah bersabda:

" تَعِسَ عَبْدُ الدِّينَارِ وَ تَعِسَ عَبْدُ الدِّرْهَمِ..."

"Celaka penyembah dinar dan sungguh celaka penyembah dirham..."

Di sana ada orang-orang yang benar-benar diperbudak oleh harta, dinar dan dirham.

Waktunya habis untuk tunduk kepada dinar dan mencari harta tersebut.

Bahkan ibadahnya diatur oleh harta.

Kapan hartanya mengatakan, "Tunda ibadahmu, tinggalkan ibadahmu."

Maka demi harta dia akan tinggalkan dan tunda-tunda ibadahnya.

Maka benarlah sabda Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam:

"Sungguh celaka penyembah dinar dan sungguh celaka penyembah dirham."

Adapun jika harta tersebut kita ingin infaqkan dijalan Allāh Subhānahu wa Ta'āla maka sesungguhnya harta tersebut milik kita.

Dalam suatu hadits

عَنْ أَبِي مَيْسَرَةَ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهُمْ ذَبَحُوا شَاةً فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا بَقِيَ مِنْهَا قَالَتْ مَا بَقِيَ مِنْهَا إِلَّا كَتِفُهَا قَالَ بَقِيَ كُلُّهَا غَيْرَ كَتِفِهَا

Tatkala disembelih seekor kambing kemudian Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam menyuruh istri-istri Nabi untuk membagikan (daging) kambing tersebut kepada orang lain.

Maka setelah dibagikan (daging) kambing tersebut Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam bertanya kepada 'Aisyah radhiyallāhu Ta'āla 'anhā:

"Wahai 'Aisyah, bagian mana yang masih tersisa dari kambing tersebut?"

Maka kata 'Aisyah:

"Tidak ada yang tersisa kecuali hanya bagian pundak dari kambing."

Maka Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan:

"Seluruh kambing tersisa kecuali pundak kami yang tidak tersisa."

Tatkala 'Aisyah radhiyallāhu Ta'āla 'anhā menjelaskan kenyataan bahwa daging kambing semua sudah dibagikan tidak ada yang tersisa, yang belum dibagikan hanyalah bagian pundak kambing, maka Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam menjelaskan sebaliknya; justru yang telah dibagikan seluruhnya itulah yang tersisa.

Artinya apa?

Tersisa di akhirat.

Itulah harta yang benar-benar milikmu, yang akan membangun istanamu di akhirat.

Adapun yang belum dibagi, itu tidak tersisa karena itu tidak jadi milikmu.

Dan ini sesuai dengan sabda Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam:

يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلاَثَةٌ ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ ، يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ ، فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ ، وَيَبْقَى عَمَلُهُ

Ada 3 perkara yang mengikuti mayat tatkala mayat dikuburkan, yaitu keluarganya, hartanya dan amalannya. Maka yang 2 akan kembali yaitu keluarga dan hartanya.

Tatkala seseorang dikubur maka harta dan keluarganya (istri dan anak-anak) tidak akan ikut dikubur.

Akan tetapi yang tersisa ikut dikubur bersama adalah amalnya.

Tatkala harta tidak diinfaqkan dijalan Allāh Subhānahu wa Ta'āla atau tidak diinfaqkan sesuai yang diridhai Allāh Subhānahu wa Ta'āla maka harta tersebut tidak akan menjadi amal.

Tetapi saat harta tersebut diinfaqkan dijalan Allāh Subhānahu wa Ta'āla maka berubahlah status harta tersebut menjadi amalan shalih dan akan menyertai sang hamba dalam kuburnya.

Oleh karena itu, tatkala kita mencari harta, niatkanlah karena Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Tatkala kita mencari nafkah untuk anak istri, niatkanlah karena Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Tatkala kita mengumpulkan harta, niatkanlah bahwa harta tersebut akan kita gunakan sebagiannya untuk dijalan Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Karena saat kita mencari nafkah karena Allāh Subhānahu wa Ta'āla dan mengeluarkannya untuk Allāh Subhānahu wa Ta'āla maka harta tersebut akan menjadi amal shalih yang akan menemani kita dikubur dan akan membela kita tatkala di akhirat kelak.

Akan tetapi sebaliknya, jika ternyata harta tersebut tidak kita niatkan karena Allāh Subhānahu wa Ta'āla, kita gunakan hanya sekedar untuk berfoya-foya, tidak ada tujuan yang jelas, membangun rumah yang tinggi tanpa niat karena Allāh Subhānahu wa Ta'āla, kita kumpulkan harta, tanah, emas, dollar, rupiah yang banyak tapi bukan karena Allāh Subhānahu wa Ta'āla maka sesungguhnya harta yang kita kumpulkan tersebut akan menjadi bumerang dan memperberat hisab kita di akhirat kelak.

Allāh berfirman:

ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ

Sesungguhnya kalian akan benar-benar ditanya oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla atas segala nikmat yang kalian rasakan.

وبالله التوفيق
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

___________________________________
⬇ Donasi Pengembangan Dakwah
Group Bimbingan Islam
Bank Mandiri Syariah
No. Rek : 7103000507
A.N : YPWA Bimbingan Islam
Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004

📝 Saran atau Kritik silahkan sampaikan kepada kami melalui link berikut:
🌐http://www.bimbinganislam.com/kritikdansaran

Kamis, 05 Maret 2015

Doa setelah bacaan tasyahud akhir

Doa selepas membaca tasyahud akhir sebelum Salam

Maksudnya:

"Ya Allah, aku berlindung denganMu daripada azab kubur, aku berlindung denganMu daripada azab neraka jahanam, aku berlindung denganMu daripada fitnah kehidupan dan kematian dan berlindung denganMu daripada Al-Masih Dajjal".

Mengenal Allah Ta'alaa

🌍 BimbinganIslam.com
Kamis, 14 Jumadil Awwal 1436 H / 05 Maret 2015 M
👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA
📗 Silsilah Mengenal Allāh Ta'āla
🔊 Halaqoh 1| Mengenal Allāh Ta'āla
⬇ Download Audio
https://www.dropbox.com/s/dlotnxvpvqfgsn4/halaqoh1%20mengenal%20Allah.mp3?dl=0
-----------------------------------
MENGENAL ALLĀH TA'ĀLA

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Al-Imam Ahmad Rahimahullāh telah mengeluarkan sebuah hadits di dalam Musnad-nya yang asalnya ada di dalam Shahih Muslim, yang isinya bahwa setiap manusia apabila dikuburkan maka akan ditanya oleh 2 orang malaikat tentang 3 perkara:

1. Siapa Tuhanmu ?
2. Siapa Nabimu ?, dan
3. Apa Agamamu ?

Oleh karena itu kewajiban seorang muslim dan juga muslimah untuk mempersiapkan diri.

Dan perlu diketahui bahwasanya untuk menjawab pertanyaan tersebut tidak cukup dengan menghapal.

Sebab seandainya menghapal itu cukup niscaya orang munafik bisa menjawab pertanyaan.

Tapi perkaranya di sini kaum muslimin perlu pemahaman dan juga pengamalan.

Barangsiapa yang di dunia dia:

√ Mengenal Allāh dan memenuhi hakNya,
√ Mengenal Nabi Muhammad shallallāhu 'alayhi wa sallam dan memenuhi haknya,
√ Mengenal agama Islam dan mengamalkan isinya

Maka diharapkan dia bisa menjawab pertanyaan dengan baik dan mendapatkan kenikmatan di dalam kuburnya.

Namun apabila dia:

✘ Tidak mengenal siapa Allāh dan tidak memenuhi hakNya
✘ Tidak mengenal Nabi Muhammad shallallāhu 'alayhi wa sallam dan juga tidak memenuhi haknya
✘ Tidak atau kurang mengenal ajaran Islam dan tidak mengamalkannya

Maka ditakutkan dia tidak bisa menjawab pertanyaan, akibatnya siksa kubur yang akan dia dapatkan.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla memudahkan kita, keluarga kita dan orang-orang yang kita cintai untuk bisa:

• mengenal Allāh
• mengenal Nabi Muhammad shallallāhu 'alayhi wa sallam, dan juga
• mengenal agamanya.

Itulah halaqoh yang pertama dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya.

بِاللَّهِ التَّوْفِيْقِ وَ الْهِدَايَةِ.
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ ووَبَرَكَاتُهُ

Saudaramu,
Abdullāh Roy
___________________________________
⬇ Donasi Pengembangan Dakwah
Group Bimbingan Islam
Bank Mandiri Syariah
No. Rek : 7103000507
A.N : YPWA Bimbingan Islam
Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004

📝 Saran atau Kritik silahkan sampaikan kepada kami melalui link berikut :
🌐 http://tinyurl.com/KritikSaranProgramBiAS

Rabu, 04 Maret 2015

Kesabaran yang tercela

🌍 BimbinganIslam.com
Rabu, 13 Jumadil Awwal 1436 H / 4 Maret 2015 M
👤 Ustadz Firanda Andirja, MA
📝 Materi Tematik | Kesabaran Yang Tercela
📺 Video Source: https://www.youtube.com/watch?v=anviBdbckz4
⬇ Download Audio
https://www.dropbox.com/s/7dsv72kxiiclv99/Kesabaran%20yg%20tercela.mp3?dl=0
-------------------------------------

KESABARAN YANG TERCELA

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, washshalatu wassalamu 'ala rasulillah.

Seorang syaikh becerita bahwa dia pernah berdakwah di belantara hutan Afrika.

Dia menempuh perjalanan yang jauh dengan berjalan kaki melewati rawa-rawa menginjak lumpur-lumpur dan dia merasa bahwasannya dia sudah berjuang untuk berdakwah.

Ternyata di tengah hutan belantara tsb dia mendapati seorang wanita bule yang sudah lama tinggal di sana sebagai misionaris mendakwahkan kesyirikan dan kekufuran.

Maka ketika itu syaikh sadar bahwasannya yang telah dia lakukan belum apa-apa dibandingkan dengan pejuang kesyirikan tersebut, terlebih lagi dia adalah seorang wanita.

Ikhwani filla 'azzaniyallahu waiyyaakum.

Para pelaku maksiat, para pelaku kesyirikan, mereka juga berjuang menyebarkan kesyirikan dan kemaksiatan yang mereka lakukan.

Allah Subhanahu wa Ta'ala telah meyebutkan dalam Al Quran tentang kesabaran meraka:

إِنْ كَادَ لَيُضِلُّنَا عَنْ آلِهَتِنَا لَوْلا أَنْ صَبَرْنَا عَلَيْهَا وَسَوْفَ يَعْلَمُونَ حِينَ يَرَوْنَ الْعَذَابَ مَنْ أَضَلُّ سَبِيلا

"Sesungguhnya hampirlah ia  (yaitu Nabi Muhammad) menyesatkan kita dari sembahan- sembahan kita, seandainya kita tidak sabar (menyembah)nya" dan mereka kelak akan mengetahui di saat mereka melihat azab, siapa yang paling sesat jalan-Nya."

(QS Al-Furqoon : 42)

Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa kaum musyrikin sombong dan bangga dengan kesabaran mereka di atas kesyirikan, sehinga Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam tidak berhasil mendakwahi mereka.

Meraka dengan bangga mengatakan bahwa kalau bukan karena kesabaran mereka, bukan karena ketegaran mereka dalam kesyirikan maka mereka akan terbawa oleh dakwahnya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.

Demikianlah kebanggaan mereka.

Dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wa Ta'ala juga meyebutkan:

وَٱنطَلَقَ ٱلْمَلَأُ مِنْهُمْ أَنِ ٱمْشُوا۟ وَٱصْبِرُوا۟ عَلَىٰٓ ءَالِهَتِكُمْ ۖ

"Dan pergilah pemimpin-pemimpin mereka (seraya berkata): Pergilah kamu dan tetaplah (menyembah) tuhan-tuhanmu,"

(QS: Shaadt: 6)

Lihat, bagaimana mereka saling berwasiat untuk bersabar.

Karenanya kita dapati orang-orang yang berdakwah kepada kekufuran kepada kesyirikan berjuang dengan mengorbankan jiwa dan raga. Mereka juga berinfaq mengeluarkan harta mereka.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ لِيَصُدُّوا۟ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ ۚ فَسَيُنفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُونَ ۗ وَٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ إِلَىٰ جَهَنَّمَ يُحْشَرُونَ

"Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan."

(QS: Al-Anfaal: 36)

Lihat, padahal mereka berinfaq dan infaq mereka mengantarkan mereka ke dalam neraka jahanam, namun mereka bersabar.

Contoh kesabaran orang musyrik, orang kafir yang lain.

Allah menyebutkan tentang kisah Nabi Nuh 'alaihi salam ketika mendakwahi anaknya.

Tatkala Nab Nuh sudah naik ke atas perahu sementara banjir telah melebar di atas muka bumi, Nabi Nuh melihat anaknya dan dia ingin mendakwahi anaknya yang masih dalam keadaan kafir:

وَهِيَ تَجْرِي بِهِمْ فِي مَوْجٍ كَالْجِبَالِ وَنَادَى نُوحٌ ابْنَهُ وَكَانَ فِي مَعْزِلٍ يَا بُنَيَّ ارْكَبْ مَعَنَا وَلا تَكُنْ مَعَ الْكَافِرِينَ (٤٢)قَالَ سَآوِي إِلَى جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاءِ قَالَ لا عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِلا مَنْ رَحِمَ وَحَالَ بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ الْمُغْرَقِينَ (٤٣)

Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: "Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama Kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir."

Anaknya menjawab: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!" Nuh berkata: "tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) yang Maha Penyayang". dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; Maka jadilah anak itu Termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.

(QS Huud : 42-43)

Ketika sang anak sudah hampir tenggelam, Nabi Nuh berkata, "Wahai anakku (dengan panggilan kasih sayang), ayo naik bersama kami, jangan engkau bersama orang-oarang yang kafir."

Namun apa jawaban anak Nabi Nuh, dengan begitu tegarnya di atas kekufurannya, di atas kesyrikannya dia mengataka, "Saya akan pergi menuju gunung yang akan menyelamatkan saya dari air banjir ini."

Ternyata dia tetap bersabar di atas kesririkanya, padahal ayahandanya ingin menolongnya, akhirnya kata Allah, "Diapun tenggelam."

Ikhwani filla 'azzaniyallahu waiyyaakum.

Ternyata pelaku kemaksiatan, pelaku kesyirikan dan kekufuran juag bersabar.

Padahal kesabaran meraka itu semakin menjerumuskan mereka kedalam neraka jahannam, semakin membuat terperosok di dasar neraka jahannam.

Lantas kenapa kita tidak bersabar?

Sementara anda adalah pejuang dakwah, anda berpegang teguh di atas jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala, kenapa anda tidak bersabar dalam berjuang?

Kenapa anda tidak bersabar dalam berdakwah?

Kenapa anda tidak bersabar dalam berinfaq di jalan  Allah Subhanahu wa Ta'ala?

Kenapa anda tidak bersabar tatkala dicaci maki oleh orang-orang yang menyuruh kepada kesesatan?

Jika para pelaku maksiat bersabar kenapa anda tidak bersabar? Kenapa kita tidak bersabar?

Lihatlah,

Dahulu, kalau ada seorang wanita membuka jilbanya dan nampaklah sebagian auratnya, misalnya pahanya, maka akan jadi bahan hinaan dikampungnya, akan jadi buah bibir. Dikatakan orang tidak punya malu.

Kita berbicara tentang puluhan tahun yang lalu. Dan wanita yang membuka aurat ini bersabar meskipun dicaci maki, tetap bertahan, sehingga diikuti oleh banyak orang karena besabar dalam maksiat.

Sekarang kondisinya terbalik, dalam kondisi tertentu justru orang yang memakai jilbab yang dicibirin, dihinakan.direndahkan.

Oleh karenanya,

Kalau para pelaku maksiat saja bersabar padahal keabarannya mengantarkan ke neraka jahannam, bagiamana dengan kalian wahai para pejuang dakwah.

Bagaimana dengan kalian wahai para wanita yang berpegang teguh dengan syariat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.

Bukankah kesabaran kalian akan mengantarkan kalian kepada surga Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Wabillahi taufiq,

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabaraktuh.

___________________________________
⬇ Donasi Pengembangan Dakwah
Group Bimbingan Islam
Bank Mandiri Syariah
No. Rek : 7103000507
A.N : YPWA Bimbingan Islam
Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004

📝 Saran atau Kritik silahkan sampaikan kepada kami melalui link berikut :
🌐 http://tinyurl.com/KritikSaranProgramBiAS

Selasa, 03 Maret 2015

Ridha dengan hukum Allah


🌍 BimbinganIslam.com

Selasa, 12 Jumadil Awwal 1436 H / 03 Maret 2015 M
👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA
📗 Silsilah Belajar Tauhid
🔊 Halaqoh 25 | Ridha Dengan Hukum Allah Ta'ala
⬇ Download Audio
https://www.dropbox.com/s/zlcf5oojh4ortyw/25.%20ridho%20dg%20hukum%20Allah.mp3?dl=0
--------------------------------------
Ridho Dengan Hukum Allah Ta'ala.

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqoh Yang ke 25 dari Silsilah Belajar Tauhid kali ini adalah Ridho Dengan Hukum Allah.
Allah Ta'ala sebagai pencipta manusia sangat menyayangi mereka. Dialah Ar-Rahman  Ar-Rahiim, Dan diantara bentuk kasih sayangnya adalah menurunkan syariat supaya manusia mendapatkan kebahagiaan & terhindar kesusahan didunia & akhirat.

Dia lah Yang Maha Mengetahui & Maha Bijaksana, hukumnya penuh dengan keadilan, hikmah & juga kebaikan meskipun hal ini terkadang samar atas sebagian manusia.

Oleh karena itu menjadi keharusan bagi seorang  muslim &  muslimah untuk ridha dengan hukum Allah & yakin bahwasanya kebaikan semuanya dlm hukum Allah.

Didalam segala bidang kehidupan Aqidah, Akhlak, adab, muamalat, ekonomi ke negaraan dan lain-lain. MengEsakan Allah didalam hukum-hukumnya adalah termasuk konsekuensi tauhid.

Allah berfirman
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا

"Dan tidaklah pantas bagi seorang laki-laki yang mukmin & wanita yang mukminah apabila Allah & Rasul-Nya telah menetapkan sesuatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan yang lain di dalam urusan mereka & barangsiapa yang mendurhakai Allah & Rasul-Nya maka sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata "
QS Al-Ahzab 36.

Saudaraku Alhamdulillah dengan izin & karunia-Nya sampailah kita pada bagian yang terakhir dari Silsilah Tauhid, apa disampaikan ini hanyalah sebagian kecil dari ilmu Tauhid marilah kita amalkan hingga ajal kita, bacalah kitab-kitab tauhid yang ditulis oleh para ulama.

Semoga Allah merahmati kita menghidupkan & mematikan kita diatas Tauhid.

و صلى الله على نبينا محمد و على آل نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين.

Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di kota Al Madinah an Nabawiah

✒Tim Transkrip Materi BiAS
____________________________________________
⬇ Donasi Pengembangan Dakwah
Group Bimbingan Islam
Bank Mandiri Syariah
No. Rek : 7103000507
A.N : YPWA Bimbingan Islam
Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004

📝 Saran atau Kritik silahkan sampaikan kepada kami melalui link berikut :
🌐 http://tinyurl.com/KritikSaranProgramBiAS

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com