BimbinganIslam.com
Rabu, 28 Rabi'ul Akhir1436 H / 18 Februari 2015 M
Ustadz Firanda Andirja, MA
Materi Tematik
▶ Bahagia Dengan Membahagiakan Orang Lain
Video Source
https://www.youtube.com/watch?v=zOdAru1qIfo
⬇ Download Audio
https://www.dropbox.com/s/r5ic5bemtepqyd2/Membahagiakan%20orang%20lain.mp3?dl=0
-------------------------------------
BAHAGIA DENGAN MEMBAHAGIAKAN ORANG LAIN
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, washshalatu wassalamu 'ala Rasulilah.
Semoga rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa meliputi saya dan anda sekalian.
Sebagian orang telah memiliki harta yang banyak, diberi kemewahan, dimudahkan rizkinya oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, namun mereka tidak merasakan kebahagiaan.
Sebenarnya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menunjukkan banyak cara dan kiat-kiat untuk meraih kebahagiaan.
Karena ternyata terbukti bahwa kebahagiaan tidak dapat diukur dengan harta, kemewahan dan ketenaran.
Akan tetapi ada perkara-perkara lain yang bisa menjadikan orang berbahagia.
Terutama kalau kita berbicara dengan orang orang yang memiliki harta yang banyak.
Bagaimana mereka bisa meraih kebahagiaan?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menjelaskan dalam satu hadits:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رضي الله عنهما : ( أَنَّ رَجُلا جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ! أَيُّ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ ؟ وَأَيُّ الأَعْمَالِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ , وَأَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ , أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً , أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا , أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا , وَلأَنْ أَمْشِيَ مَعَ أَخِ فِي حَاجَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ - يَعْنِي مَسْجِدَ الْمَدِينَةِ - شَهْرًا ) رواه الطبراني (12/453) وصححه الألباني في "صحيح الترغيب" ( 955 )
"Amal yang paling dicintai Allah Subhanahu wa Ta'ala yaitu rasa senang yang engkau masukkan ke dalam hati seorang muslim, atau engkau hilangkan rasa laparnya, atau engkau lunaskan hutang-hutangnya, atau engkau hilangkan kesulitannya. Sungguh, aku menemani saudaraku untuk memenuhi kebutuhannya lebih aku sukai dari pada i'tikaf di masjid nabawi selama sebulan."
Allahu akbar.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan bahwa beliau berjalan menemani saudaranya untuk memenuhi kebutuhannya lebih beliau sukai dari pada i'tikaf di masjid nabawi selama sebulan.
Kenapa demikian?
Karena menolong orang lain, menyenangkan hati orang lain, menghilangkan rasa laparnya, membantu mengatasi kesulitannya adalah amalan yang sangat dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Dan amalan inilah yang dapat memasukkan kebahagiaan ke dalam hati pelakunya.
Ada seorang sahabat yang datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:
يشكو قسوة قلبه , قال : أتحب أن يلين قلبك ?
Dia mengeluhkan kerasnya hatinya, dia tidak merasakan kebahagiaan.
Maka jawab Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:
إن أردت تليين قلبك , فأطعم المسكين و امسح رأس اليتيم “ (قال الألباني في “السلسلة الصحيحة” 2 / 533 : أخرجه أحمد ( 2 / 263 ))
"Jika engkau ingin hatimu menjadi lembut, bahagia, tenang, maka berilah makanan kepada fakir miskin dan usapkan tanganmu di kepala anak yatim."
Ya ikhwah.
Apa hubungannya memberi makanan kepada fakir miskin dan mengusap kepala anak yatim dengan kelembutan hati?
Apa hubungannya dengan kebahagiaan?
Ingatlah.
Bahwasannya ada kaidah yang sangat agung yang telah dijelaskan oleh para ulama, yaitu:
الجزاء من جنس العمل
Bahwasannya balasan sesuai dengan amal perbuatan seseorang.
Jika seorang hamba berusaha menyenangkan hati orang lain, memikirkan kesulitan yang dihadapi orang lain, berusaha memasukkan kesenangan kepada hati orang lain maka Allah akan memasukkan kesenangan kepada dirinya, akan memberikan kebahagiaan kepada dirinya.
Oleh karenanya, kita dapati sebagian orang berusaha berletih-letih, berpayah-payah pergi ke tempat yang jauh untuk membantu kaum muslimin, membawakan bantuan, mengumpulkan dana untuk diberikan kepada kaum muslimin dan dia tidak pernah merasa capek.
Padahal, pekerjaan tersebut sangat berat bahkan mungkin dia tidak mendaparkan uang sepeserpun, akan tetapi kenapa bisa betah melakukan itu semua?
Jawabnya.
Karena ada kebahagiaan yang dia dapatkan.
Allah memasukkan kebahagian kedalam dirinya.
Oleh karenanya, manusia yang paling berbahagia di atas bumi ini adalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kenapa?
Karena beliau adalah orang yang paling memikirkan ingin membahagaiakan orang lain.
Yang kata Allah Subhanahu wa Tala:
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ (التوبة ١٢٨)
Rasulullah merasa sangat berat apa yang memberatkan kalian, apa yang berat oleh para sahabat dan kaum muslimin secara umum, terasa berat juga oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Oleh karenanya, Khadijah radhiallahu 'anha pernah berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:
كلا، أبشر، فوالله لا يخزيك الله أبدا؛ إنك لتصل الرحم، وتصدق الحديث، وتحمل الكل، وتقري الضيف، وتعين على نوائب الحق".
"Sekali-kali tidak, bergembiralah wahai suamiku, Allah tidak akan menhinakan engkau, karena engkau senantiasa berkata jujur, menjalin silaturrahmi, menyenangkan keluarga, menyenangkan kerabat, engkau senantiasa membantu orang yang belum bisa mandiri, engkau bekerja dan hasilnya engkau berikan kepada orang yang tidak mampu, engkau muliakan tamu, dan engkau membantu orang-orang yang terkena musibah."
(HR Bukhari).
Ini adalah sifat dasar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yaitu bagaimana berusaha menyenangkan hati orang lain.
Bahkan disebutkan dalam hadits, tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam didatangi oleh seorang budak jaariyah kemudian ditariklah tangan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Nabi membiarkan tangannya dibawa kemana yang dikehendaki oleh budak kecil wanita tersebut.
Kenapa?
Karena Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ingin memasukkan kebahagiaan dalam hati orang lain.
Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang paling berusaha akan hal ini maka jadilah beliau orang yang paling berbahagia.
Karenanya, jika anda diberi kelebihan harta maka sumbangkanlah sebagian harta tersebut kepada orang-orang miskin, kepada orang-orang yang membutuhkan, masukkan kebahagiaan ke dalam dada-dada mereka, niscaya Allah akan membahagiakan anda.
Yakinlah akan hal itu.
"Al jazaau min jinsil 'amal," bahwasannya balasan sesuai dengan amal perbuatan seseorang.
Wallahu 'Alam bishshawwab,
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
✒Tim Transkrip Materi BiAS
__________________________________
⬇ Donasi Pengembangan Dakwah
Group Bimbingan Islam
Bank Mandiri Syariah
No. Rek : 7103000507
A.N : YPWA Bimbingan Islam
Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004
Saran atau Kritik silahkan sampaikan kepada kami melalui link berikut :
http://tinyurl.com/KritikSaranProgramBiAS
0 komentar:
Posting Komentar